-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Togaku Kupersembahkan Untuk Ayah dan Ibu

| Selasa, November 14, 2023 WIB Last Updated 2023-12-05T11:40:12Z

 Wisuda menjadi momen istimewa bagi semua mahasiswa dan mahasiswi yang telah dinyatakan lulus.


Salah satunya keistimewaan pelaksanaan wisuda adalah mendapat pengesahan langsung oleh rektor dari universitas, biasanya dilambangkan dengan memakai jubah dan topi toga.


Bagi wisudawan, momen ini tidak menyiratkan bukti perjuangan selama kurang lebih 4 tahun. Sebaliknya bukti cinta, kasih, dukungan dan perjuangan orang tua.


Nah, bagi Anda yang hari ini diwisuda atau akan diwisuda berikut adalah puisi yang Anda dapat renungkan bahkan dapat dibacakan saat acara syukuran wisuda.


Ilustrasi: kumparan.com

/a/

 Toga

 entah mengapa warnanya hitam

 karena hitam, dilawan dalam perjuangan, mencari terang

 hitam adalah kegelapan (gelap) dilawan hingga terang digenggam

 hitam, alasanku terus melangkah hingga hari ini terpancar sinar kebahagiaan

 kegelapan telah kukalahkan, hari ini ku berdiri di sini mengenakan toga ini

 

Awalnya aku diutus untuk mencari terang

kini ku kembali diutus membawa terang

bekal telah kudapat, akal telah diasah untuk berpikir  rasional dari berbagai sudut pandang. Sebagaimana toga yang kukenakan hari ini, yang bentuknya seperti persegi (segi lima).

 

 

 /b/

 Toga ini membuat aku semakin anggun berdiri di sini

toga ini, membuat wajah kedua insan meneteskan air mata

toga ini, membuat kedua insan menatapku dengan senyuman kebahagiaan

toga ini, membuat aku mengerti akan cinta dan ketulusan mereka.

mereka, adalah orang yang tak asing bagiku. Bapa dan mama.

 

 Hari ini ku berdiri di sini mengenakan toga dan berseragam wisuda

kutatap kedua sosok yang tak pernah mengingkari janji

senyuman mereka mengingatkan aku akan liku-likunya perjuangan mereka

pahit manisnya perjalanan perjuanganku

tak terlepas dari kasih sayang kedua insan itu

mereka adalah orang tuaku.

  

Senyuman mereka membuatku tertegun untuk kesekian kalinya

kembali melihat pedihnya perjuangan mereka hingga aku dapat mengenakan toga ini

 


Ayah dan ibu

hari-harimu amat pelik

membiarkan diri termakan terik

tak peduli hujan yang menusuk sendi hingga menggigil

semuanya menjadi alasanku untuk terus maju menggenggam mimpi.

 

Ketulusanmu

perjuanganmu dari pagi hingga pagi

adalah alasan toga ini


/c/

Ayah dan ibu

hari ini kutersenyum oleh senyumanmu

air mataku seakan mengalir dengan cepat

saat kembali ku merenungkan cinta dan kasihmu yang tanpa batas

aku yang hari ini dengan gagah mengenakan toga

aku yang hari ini dilantik menjadi sarjana

aku yang hari ini resmi diutus untuk kembali menabur benih

aku yang hari ini dilepaskan di tengah dunia,

mengabdi demi menjawab amanat Negara.

aku yang hari ini kembali menjawab harapan orang tua.

 

 

 Bapa dan mama maafkanlah anakmu

 mungkin ada bara api yang keluar dari lidahku

mungkin mataku tertutup melihat pedihnya perjuanganmu

bapa dan mama aku tahu, di hatimu tak ada arang

hatimu bagai salju yang selalu menghadirkan kelembutan dalam kiprahku

hatimu bagi air yang selalu mengalirkan kesegaran, di kala aku lemah

hatimu bagai air yang pandai mencari cela untuk membahagiakan buah hatimu

walau ragamu yang dulu tegar, kini mulai membungkuk

rambutmu yang dulu hitam, kini mulai memutih

kulitmu yang dulu kencang, kini mulai keriput

namun kasihmu tak kunjung pupus, hingga kini ku merasakan itu

 

/d/

bapa dan mama sajak-sajakku tak cukup, lagi tak pantas untuk jasamu

penaku tak layak menulis di atas keringatmu

kataku tak selaras dengan caramu membahagiakanku

karena aku tahu, menjadi sarjana ada ladangnya untuk memetik

namun tak ada tempat formal untuk belajar menjadi orang tua

yang pandai melukis kasih untuk buah hatinya

bapa dan mama, sapamu dalam lapar,

senyuman dalam kepedihan,

cakapmu dalam keletihan

membingkai seluruh perjalanan kisahku

semuanya bagai air yang mengalirkan keteduhan dalam dengarku

bagai salju yang amat lembut di setiap sudut ceritaku

 

 Bapa dan mama

kutersenyum, oleh senyumanmu

 

Air mataku saat ini adalah air mata kebahagiaan

toga ini kusembahkah untukmu, ayah dan ibu

terima kasih ayah dan ibu

terima kasih almamaterku.



Terima kasih, semoga puisi tentang wisuda ini bermanfaat.

Simak Video berikut ini




 

Iklan

×
Berita Terbaru Update