-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Fungsi dan Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia; Jalan Menuju Mutu Pendidikan BerAKHLAK (Bagian III):

| Senin, Januari 02, 2023 WIB Last Updated 2023-03-11T19:13:39Z



Ilustrasi (Sumber: finansialku.com)

Hasibuan (2005) dikutip Supomo dan Eti (2019:15) dan Sutrisno (2009:6), mengungkapkan fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pengarahan dan penyediaan, fungsi pengendalian, fungsi pengembangan, fungsi kompensasi, fungsi integrasi, fungsi pemeliharaan, fungsi pendisiplinan, fungsi evaluasi , manajemen karir dan fungsi pemberhentian. Masing-masing dijelaskan di bawah ini.


Perencanan

Adapun perencanaan (human resources planning) adalah merencanakan tenaga kerja  secara efektif dan efisien agar sesuai dengan kebutuhan organisasi atau institusi dalam membantu mewujudkan tujuan. Hasil akhir dari perencanaan adalah menetapkan program, yang meliputu: perngorgnisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi,pengintrasian, pemeliharaaan, kedisiliplinan dan pemeliharaan karyawan. Program kepegawaian yang baik akan membantu tercapainya tujuan, perusahaan, karyawan dan masyarakat.


Pengorganisasian

Adalah kegiatan untuk mengorganisasikan semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, pendelegasian wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi. Peorganisasian yang baik akan membantu terwujudnya tujuan yang efektif. 


Pengarahan

Pengarahan (direction) disebut juga commanding adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja sama dengan efektif dan efisien dan membantu pencapaian tujuan organisasi, karyawan dan masyarakat, pengarahan dilakukan dengan menugaskan bawahan agar mengerjakan semua tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab. 



Pengendalian

Pengawasan (controlling) atau kontrol adalah kegiatan mengawasi karyawan agar mau mematuhi peraturan internal dan eksternal organisasi. Termasuk agar seluruh pegawai melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Bila terjadi kesalahan atau penyimpangan kerja ditemukan, maka dilakukan koreksi dan klarifikasi rencana. Termasuk kehadiran, kedisiplinan, perilaku kerja sama, kinerja pekerjaan, dan pemeliharaan situasi di tempat kerja adalah adalah kegiatan pengendalian karyawan.


Pengadaan

Adalah kegiatan penarikan, seleksi, penempatan, orientasi untuk mendapatkan karyawan yang memenuhi kebutuhan perusahaan adalah termasuk kegiatan pengadaan (procurement). Terstruktur dan tersistimatinya proses pengandaan akan membantu mewujudkan tujuan organisasi.


Pengembangan

Termasuk dalam kegiatan pengembangan (development) adalah proses meningkatkan keterampilan teknis, teoretis, konseptual, dan moral pegawai melalui pendidikan dan pelatihan. Kegiatan dilakukan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan, sekarang dan yang akan datang.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan atau mengembangan kopetensi pegawai, yakni studi lanjut dan pelatihan. Meskipun keduanya memiliki perbedaan mendasar, namun memiliki ujung yang sama, yakni mengembangkan kompetensi karyawan agar tercapainya kinerja yang berkualitas. Secara khusus, manajemen pengembangan kompetensi karyawan melalui pelatihan perlu secara konsisten diatur dan dilaksanakan oleh organisasi agar keberadaan karyawan memberi manfaat terhadap tujuan dan sasaran organisasi, pelatihan terus menerus dapat mengasah pengetahuan karyawan dan mengurangi pemecatan dan perpindahan pegawai (Long, 2014)


Kompensasi

Kompensasi adalah pemberian imbalan jasa baik langsung maupun tidak langsung berupa uang atau barang kepada karyawan oleh perusahan, dengan prinsip adil dan layak sesuai standar tertentu. Adil berarti sesuai dengan produktivitas tenaga kerja, sedangkan layak diartikan sebagai pemenuhan kebutuhan dasar seseorang dan berpedoman pada upah minimum yang ditetapkan negara dan berdasarkan konstitusi internal dan eksternal.

Aric (2008) dikutip Long et al., (2014)  dalam setudinya mengemukakan, bahwa pemberian kompensasi (penghargaan), tunjangan dan bentuk penghargaan lainnya yang dianggap layak dan adil sesuai kinerja pegawai adalah salah satu strategi organisasi untuk meningkatkan kinerja karyawan. Bila manajemen kompensasi dan tunjungan berjalan baik,maka semakin meningkatkan kinerja pegawai. Hal ini pula ditunjukan oleh hasil penelitian Shahzad et al (2008), bahwa adanya hubungan positif antara penghargaan dengan kinerja perguruan tinggi (dalam (Long et al., 2014)


Pengintegrasian

Integrasi adalah kegiatan memadukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan pegawai agar tercipta kesatuan kerjasama yang harmonis dan saling menguntungkan. Melaksanakan pengintegrasian memang hal penting, yang secara sekaligus merupakan hal kompleks dalam pengelolaan sumber daya manusia karena menggabungkan dua kepentingan yang saling bertentangan. Karyawan dapat memenuhi kebutuhan melalui kerjanya, sedangkan perusahaan memperoleh laba atau keuntungan


Pemeliharaan

Pemeliharaan (maintenance) adalah tentang memelihara atau meningkatkan fisik, mental dan sikap loyal pegawai agar terlaksana dengan baik melalui program-program kesejahteraan berdasarkan kebutuhan sebagian besar pegawai. Program pemeliharaan yang baik terkait dengan program kesejahteraan


Kedisiplinan

Disiplin adalah keinginan dan kesadaran untuk mematuhi aturan organisasi, perusahaan, atau institusi. Disertai kerelaan sikap untuk melaksanakan sejumlah aturan dan norma sosial dengan penuh kesadaran. Dengan demikian, disiplin sebagai fungsi terpenting dari manajemen SDM dan kunci untuk mencapai tujuan bersama. Tanpa sikap disiplin yang baik adalah sulitnya mencapai tujuan yang maksimal.


Evaluasi Kinerja

Evaluasi kinerja merupakan alat untuk melihat seberapa tingkat produktivitas setiap pegawai dan seberapa optimal setiap pegawai mengimplementasikan potensinya dalam menunjang kinerja (Sutrisno, 2009;147)


Manajemen Karir

Seharusnya hal yang tidak boleh dilepaskan pisahkan dari manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan karir pegawai. Alasannya, perencanaan dan implementasi pengembangan SDM yang dirumuskan melalui MSDM harus berpuncak pada manajemen karir pegawai. Pelatihan dan pengembangan adalah tanggung jawab perusahaan atau institusi untuk meningkatkan produktivitas kinerja pegawai, sehingga sudah selayaknya sejumlah kiat-kiat yang menciptakan pegawai yang berkompeten harus berorientasi pada peningkatan karir (Tampubolon, 2016:83)

Produktivitas kerja adalah sikap mental pegawai yang selalu berorientasi ke depan, dan orientasi itu dimulai hari ini melalui pemanfaatan potensi dan keterampilan dalam dirinya untuk menciptakan prestasi kerja, dan prestasi kerja (job performance) dipahami sebagai hasil yang dicapai oleh seseorang dalam kurung waktu tertentu, perolehan hasil tersebut sebagai dampak pemanfaatan kecakapan, keterampilan dan kompetensi untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu, sehingga pegawai dengan mencapai standar kinerja tertentu disebut orang yang produktif (Sutrisno, 2009)


 Pemberhentian

Pemberhentian (separation) adalah pemutusan hubungan kerja seseorang dari perusahaan atau institusi. Pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti permintaan pegawai itu sendiri, pensiunan, pemutusan hubungan kerja, dan sebagainya.


Tujuan Manajemen  Sumber Daya Manusia

Cushway (dalam Sutrisno, 2009:6; Priyono dan Marnis, 2008:9), Ulfatin dan Triwiyanto (2016:3), dan Murtie (2012:4) tujuan manajemen sumber daya manusia adalah sebagai berikut:


(1) Tujuan Organisasi

Bagi organisasi manajemen Sumber daya manusia bertujuan agar pengelolaan sumber daya manusia memberikan kontribusi positif bagi perkembangan organisasi. Melalui MSDM, (a) pemimpin atau manajer organisasi bertanggung jawab terhadap kinerja pegawai dan hal-hal lain yang berhubungan dengan SDM, (b) dapat memastikan ketersedian pegawai dengan segala kompetensi dan keterampilan yang siap bekerja dengan motivasi tinggi dalam mencapai tujuan organisasi, (c) dapat membuat dan mengimplementasikan kebijakan dengan arah pengembangan  SDM sehingga secara kolektif berkontribusi dalam mewujudkan tujuan organisasi, (d) membantu dalam pengembangan arah organisasi terutama ketersedian SDM, dan (e) bertindang sebagai standar operasional dan nilai dalam manajemen SDM


(2) Tujuan Fungsional

Adapun tujuan fungsional MSDM adalah untuk mempertahankan kinerja dan produktivitas organisasi melalui keterlibatan semua unsur dalam organisasi tersebut dengan memastikan ketersedian SDM, motivasi kinerja dan produktivitas kinerja serta memfasilitasi semua pegawai agar menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal. Oleh karena itu, pemimpin atau manajer perlu memastikan setiap pegawai mengetahui tugas dan tanggung jawabnya masing-masing dan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan sesuai dengan tugasnya.

(3) Tujuan Sosial

Bahwasannya setiap organisasi harus mampu menjawab kebutuhan masyarakat melalui pengelolaan manajemen internal organisasi. Kegagalan organisasi merespon kebutuhan dan tantangan masyarakat adalah kegagalan SDM atau kegagalan mengelola MSDM yang ada. 


Bersambung ke Bagian IV

Dirangkum dari berbagai sumber oleh: Feliks Hatam

Iklan

×
Berita Terbaru Update