Edy Feliks Hatam (Foto Tahun 2015, Dokpri)
Kota yang Bebas
Bebas
Itulah secuil harapan sejak generasi itu menetap di kota ini
Harapan untuk sedikit bebas
Bebas seperti kota-kota lainnya.
Itulah secuil harapan sejak generasi itu menetap di kota ini
Harapan untuk sedikit bebas
Bebas seperti kota-kota lainnya.
Walau setetes saja. Asalkan harapan terjawab
Kapan kotaku bebas?
Bebas dari keterbelakangan
Bebas untuk sedikit lebih maju dari generasi sebelumnya
Kapan?
Bebas dari keterbelakangan
Bebas untuk sedikit lebih maju dari generasi sebelumnya
Kapan?
Bebas
Setiap langkah selalu memanjatkan harapan
Kelak pengetuk keputusan mengulurkan tangan
Menyentuh harapan mengobati derita
Setiap langkah selalu memanjatkan harapan
Kelak pengetuk keputusan mengulurkan tangan
Menyentuh harapan mengobati derita
Kapan kami bebas?
Bukankah mata untuk melihat?
Bukankah hati untuk lebih empati?
Bukankah kaki untuk melangkah menyusuri mereka yang "dilupakan"?
Bukankah telinga untuk mendengarkan suara mereka yang "terlantar atau dilantarkan"?
Bukankah mata untuk melihat?
Bukankah hati untuk lebih empati?
Bukankah kaki untuk melangkah menyusuri mereka yang "dilupakan"?
Bukankah telinga untuk mendengarkan suara mereka yang "terlantar atau dilantarkan"?
Mungkin
Dilihat, tetapi pura-pura tidak melihat
Dirasakan, tetapi pura-pura tidak dialami
Didengar, Tetapi pura-pura tuli
Mengetahui, Tetapi pura-pura tidak mengenal.
Dilihat, tetapi pura-pura tidak melihat
Dirasakan, tetapi pura-pura tidak dialami
Didengar, Tetapi pura-pura tuli
Mengetahui, Tetapi pura-pura tidak mengenal.
Lalu kepada siapa kami mengadu?
Kepada siapa kami bersuara?
Kepada siapa kami berteduh?
Bila semuanya hanya “ya” dalam kata, “berpangku tangan” akan kenyataan.
Kepada siapa kami bersuara?
Kepada siapa kami berteduh?
Bila semuanya hanya “ya” dalam kata, “berpangku tangan” akan kenyataan.
Bukankah kursi empuk itu "diberi" oleh mereka yang menanti janji?
Harapan adalah pilihan kami. Menunggu tanpa ujung adalah kekesalan.
Apakah arti keadilan itu sesungguhnya?
Bagiamanakah menjelaskan kesejateraan yang semestinya?
Dimanakah locos pemerataan pembanggunan itu sesungguhnya?
Bagiamanakah menjelaskan kesejateraan yang semestinya?
Dimanakah locos pemerataan pembanggunan itu sesungguhnya?
Oleh: | Edy Feliks Hatam
*)Puisi ini sudah dipublikasian di Letangmedia.com, dan beberapa media lainya.