"Kamu” Adalah Judulnya
Kamu, adalah penaku. Kamu adalah alasan pena ini menari. kamu,
adalah alasan jari ini tak kenal lelah melukiskan kata, takluk pada
printah, menuliskan kata yang mekar dalam akal.
Kamu, adalah alasan dari semua rindu. Alasan dibalik semua harapan.
Kamu, suka Teh, aku suka kopi yang Pahit. Sangat beda bukan?
Ya, sangat beda. Karena aku tahu, cinta itu bukan menyatukan dua sisi
yang sama, atau menyeragamkan perbedaan. Tetapi cinta adalah
mempertemukan dua sosok yang amat berbeda. Sebab cinta bertugas
menghargai dua sosok yang berbeda.
Untukmu, yang disebut “Bunga Desa di Ladang Kata’ yang selalu membuat
kasih sayangku bertumbuh dalam sandi cinta. Mari teruslah berdayung
dalam harapan yang terucap maupun yang belum terucapkan.
Untukmu petani kata, kamu adalah alasanku memulung kata.
Walau Teh yang kamu suka, dan aku kopi. Satu hal kamu tahu adalah Manis sesungguhnya adalah kamu yang disebut Petani kata
Kamu dan ketulusanmu adalah judulnya.
Ini hanya kata. Kata yang selalu Mencari, menemukan, hingga mencintaimu berkali-kali tanpa berkesudahan.
Kamu, Aku adalah kita yang sedang menulis kamus cinta.
Jangan tanya apa artinya. Tanyakan mengapa kumenuliskan ini.
“Sebab kamulah jawaban sesungguhnya