LIRIK-LIRIK ALAM
Waetanah
di sanalah kakiku pertama kali menginjakan bumi
di situlah tangisanku terdengar
Tangisan, tanda hadir dan adaku di tanah itu.
Waetanah
Itulah alamku
Kesunyuian alamku memberi arti akan cinta-Mu yang tak terbatas
Waetanah,
Gunung kelilingya bagai taman raksasa
Alang-alang membanjiri padang berbukit
Bukan sulit menapakkinya.
Setiap kaki melangkah, memberi ati bagi mata yang menatapnya.
Waetanah
Tidak semua orang mengenalnya
Alamnya asri membahana mata yang menatapnya
Sejuk iklimnya hutan asli sumbernya.
Waetanah
Sejak nama itu ada, pelita memisahkanmu dari gelap
Kaki melangkah jauh untuk memberi nilai dari hasil alammu.
***
Waetanah.
Kicaun burung membawaku dalam semedi
Air alamnya menyegarkan hati menapik harapan
Ragam pesonanya, kusatukan dalam nada
Oh Tuhan, syukur pujianku untuk-Mu.
Waetanah.
Nyanyian burung selalu mengajak kuping untuk peduli akan semua yang diciptakan-Nya.
Keindahan alam yang dihiasi oleh bunga alam dan rerimbunan pohon menajak mata untuk memahami karaya angung Yang Maha Kusa.
Waetana
Biarlah bumiku menikmati embun pagi.
Jangan biarkan tanganmu melukainya.
Biarlah bumiku mengalirkan air yang berlimpah.
Jangan biarkan cara yang membawa gersang.
Ini air mata bumi
Air yang pandai memberikan kelegaan pada isi bumi.
Air mata bumi.
Tatalah langkah hinga setiap generasi menikmatinya.
Air mata bumi.
Gagaslah cara, agar bumi selalu mengalirkan air.Kini dan kelak.
Lirik-Lirik Bocah Yang Dicintai Alam
Usiaku enam tahun.
Kaki kecilku melangkah melintasi gununng dan lembah
Kulakukan setiap akhir dan awal pekan
Karena rasa rindu yang selalu ada untuk kedua sosok. Orang tua.
Kumelintasi gunung itu dan meninggalkan keluarga.
Bersiarah ke kampung tetangga
Demi mengais ilmu pada sekolah yang ada di tetangga.
Kaki kecilku seakan dikuatkan oleh rimbunan pohon.
Semangat juangku, seakan selalu muncul dari ayunan dedaunan
Nadi-nadiku selalu dilembutkan dengan kesejukan angin alam yang ramah.
Nyanyian burung-burung mengiringi pertumbuhan kami di alam ini.
Air alam yang mengalir dari hutan asli menyegarkan tubuh mengahangatkan jiwa.
Mata kami menjadi biasa melihat bunga-bunga alam mekar di pagi hari.
Telinga kami menjadi biasa mendengar nyanyian burung dan suara binatang penghuni hutan.
Tubuh kami menjadi biasa merasakan udara dari alam,
yang tak pernah dicampur dengan kreasi manusia.
Itulah kemewahan kami anak kampung.
Semangat juang dan sikap cinta terhadap alam salalu kami jaga.
Semua itu, menjadi luar biasa,
Untukmu yang hari-hari mendengar suara kendaraan.
Untukmu yang selalu menatap gedung bertingkat.
Tingginya tekat mengejar impian.
Melebihi tingginya gunung yang mengelilingi dusunku.
Banyaknya cita-cita
Melebihi jumlah pohon-pohon penghuni hutan yang tidak dapat dihitung.
Ini membuat kami, bukan kampungan.
Dalam doa kami berharap
Tertipkan langkahmu, aturlah sikapmu, agar tidak menghina keidahan alam.
Setiap langkah, tunduklah pada harapan.
Agar keindah karya agung Tuhan selalu menghiasi setiap generasi.